| YPB Yayasan Pengembangan Budaya Foundation for Cultural Progress Alamat/Address: Ds. Kledokan, (01/07), Umbulmartani, Ngemplak, Jalan Kaliurang Km.15,7, Sleman 55582, Daerah Istimewa Yogyakarta Tromol Pos 21, Pakem, Sleman 55582, D.I. Yogyakarta; Contact person: Samsul Bahri (Direktur Eksekutif) | ||
| Latar          belakang dan tujuan: Latar belakang berdirinya organisasi ini          terutama didorong oleh pengamatan sekelompok mahasiswa beberapa          perguruan tinggi melihat kecenderungan program pembangunan pemerintah          yang demikian kapitalistik di mana sektor perdesaan/pertanian          diabaikan dan kebebasan politik rakyat dikebiri. Mereka membentuk          Yayasan Pengembangan Budaya (YPB) pada 17 Oktober 1983 dengan visi:          terbentuknya masyarakat Indonesia sejahtera yang demokratis dengan          elan keadilan yang kuat. Pada awalnya menekankan pendidikan penyadaran          pada kelompok pemuda pedesaan dan memberi informasi alternatif kritis          terhadap proses pembangunan. Selanjutnya, memberi perhatian yang besar          pada masalah gender dan penegakan hak asasi manusia. Program: Pernah melaksanakan program pendampingan kelompok penghuni slum di Kotamadya Yogyakarta, pengorganisasian, penelitian, usaha jamur merang, program monitoring. Publikasi: Menerbitkan buletin Petani dan newsletter Antar Kita. Sumber dana: Selain subsidi dari pemerintah (Dinas Sosial Kodya Yogyakarta), juga hibah lembaga-lembaga internasional (NOVIB, Bread for the World, GTZ, MISEREOR, dan Umverteilen Germany) dan badan-badan dalam negeri nonpemerintah, serta hibah perorangan. Keanggotaan dan wilayah kerja: Ditingkat regional, masuk Jaringan Organisasi Petani, dan di tingkat nasional sebagai anggota Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). Wilayah kerjanya meliputi Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Propinsi Jawa Tengah. Staf: Lembaga ini memiliki 3 orang staf tetap dan 4 orang staf tidak tetap, termasuk 1 tenaga profesional dan 3 orang staf administrasi. | 
Background          and purpose: The establishment of YPB was mainly build motivated          by the concerns of a group of university students who witnessed the          capitalistic orientation of government development programs that          costed people’s political freedom. The students agreed to set up          Yayasan Pembangunan Budaya (YPB) on 17 October 1983 with a vision to          help build democracy, prosperity and social justice. Their program put          emphasis on conscientization for rural young people, and provision of          information critical of the development. Later, the organization gave          great attention to gender and human rights issues.  
Area          and form of activities: YPB gives great attention to the issues of          human rights, democracy and children, through activities in          agriculture, small enterprises and cooperatives. All activities take          the forms of education and training, community development and          facilitation, publication, and advocacy. Study, and survey are forms          of supporting activity. 
Program:          YPB has carried out facilitation for the groups of people living in          slum areas in Yogyakarta, organizing activities, research,            mushroom growing, and monitoring. 
Publication:          YPB publishes Petani bulletin and Antar Kita newsletter. 
Funding          sources: The foundation obtains funds from the government          (Yogyakarta’s Office of Social Affairs), international funding          agencies (NOVIB, Bread for the World, GTZ, MISEREOR and Umverteilen          Germany), domestic non-government organizations, and individuals. 
Membership          and working area: YPB is a member of the Network of Farmers          Organizations and Consortium of Agrarian Reforms (KPA). It operates in          Yogyakarta and Central Java. 
Staff:          Presently, YPB has 3 full-time and 4 part-time staff members,          including 1 professional and 3 administration workers. | |
