| 
Latar          belakang dan tujuan: Mahalnya ongkos kesehatan (jasa dokter, rumah          sakit, obat-obatan) sering tidak terjangkau oleh kalangan akar rumput          merupakan latar belakang pemikiran berdirinya lembaga ini pada 22          Februari 1990. Adapun tujuannya adalah mengembangkan kesadaran          masyarakat akan masalah kesehatan pada umumnya dan penggunaan obat          tradisional pada khususnya, serta mengembangkan kesadaran masyarakat          untuk bernegara sekaligus sebagai warga negara. Selain itu juga          bertujuan untuk menggali potensi yang ada, memberi informasi yang          cukup serta mengaktifkan kelompok masyarakat dengan keterlibatan di          dalamnya.             
Bidang          dan bentuk kegiatan: Bidang kegiatan utama lembaga ini meliputi          bidang kesehatan, gender, usaha kecil dan perkoperasian, serta          lingkungan hidup. Setelah itu beranjak pada bidang-bidang seperti          pertanian, hak asasi manusia, demokrasi, sektor informal, dan anak.          Semua diimplementasikan dalam bentuk kegiatan studi, penelitian,          survai, pendidikan dan pelatihan, pengembangan atau pendampingan          masyarakat, penerbitan dan publikasi serta ditunjang oleh advokasi,          seminar, diskusi dan lokakarya.                       
Program:          Beberapa kegiatan atau program yang pernah dijalankan di antaranya          pengembangan jamu sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin          pedesaan, pengembangan pengobatan tradisional bagi masyarakat miskin,          pengobatan tradisional sebagai media pendidikan dan kemandirian          kelompok grassroot, serta pengorganisasian pedagang jamu, petani,          anak-anak, publikasi, dan advokasi.             
Publikasi:          Menerbitkan buletin dwibulanan Adas dan pernah menerbitkan buku IO          Penyakit yang Perlu Anda Ketahui.                       
Sumber          dana: Lembaga ini mengandalkan bantuan hibah dari TdH Jerman,          salah satu lembaga internasional, sebagai sumber pendanaan.                       
Keanggotaan          dan wilayah kerja: Aktif dalam Forum LSM Daerah Istimewa          Yogyakarta. Wilayah kerja lembaga ini meliputi Propinsi Daerah          Istimewa Yogyakarta (terutama Kabupaten Sleman dan Bantul) serta          Propinsi Jawa Tengah (khususnya Kabupaten Klaten, Boyolali,          Karanganyar, dan Magelang).             
Staf:          Lembaga memiliki 3 orang staf tetap dan 2 staf tidak tetap, yang          terbagi ke dalam 4 tenaga profesional dan 1 orang staf administrasi.                        |  | Background          and purpose: The high price of health services (the service of          doctors and hospitals, and medicines), which the grassroots people          could not afford to get, was the background of the idea to establish          LESSAN on 22 February 1990. The purpose of the institute is develop          people’s awareness about health in general, and about the using of          traditional medicines in particular; and also develop people’s          awareness about civic life and about how to live as citizens.          Moreover, the organization aims to dig out existing potentials of the          people, and provide them with adequate information, and activate          groups in the community by getting involved them in their concrete          life.                                  Area          and form of activities: LESSAN focuses on the fields of          healthcare, gender, small enterprises and cooperatives, and          environment. Also, it is also involved in the fields of agriculture,          human rights, democracy, informal sector, and children. All activities          in those fields are carried out in the forms of study, research,          survey, education and training, community development and          facilitation, publication. They are supported by advocacy, seminar,          discussion and workshop.                                  Program:          Among the activities and programs carried out by LESSAN were the          development of traditional herbal medicines for poor people in rural          areas; the development of traditional medical treatments for poor          people; the development of traditional medication as a medium of          education, the development of self-reliance of grassroots groups; and          the organization of traditional herbal medicine traders, farmers and          children; and advocacy.                                  Publication:          The institute periodically publishes Ada bimonthly, and published a          book entitled 10 Diseases that You Should Know.                                  Funding          sources: LESSAN relies on grants from TdH-Germany, an          international funding agency.                                  Membership          and working area: The institute is active in Yogyakarta’s NGOs          Forum. It operates in Yogyakarta Special Territory (notably the          regencies of Bantul and Sleman) and the province of Central Java          (Klaten, Boyolali, Karanganyar and Magelang).                                  Staff:          Presently, LESSAN has 3 full-time and 2 part-time staff members. They          include 4 professional and 1 administration workers. |