Latar belakang dan tujuan: Pada awal 1990-an sekelompok mahasiswa membuat kelompok diskusi Vidyadhari , yang kemudian bergabung dengan Yayasan Prakarsa Divisi Perempuan dan Anak pada 11 April 1991, dan pada 1996 didirikanlah Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak (LSPPA) yang independen. Tujuan lembaga ini adalah mendorong terciptanya masyarakat demokratis yang berkeadilan gender.
Bidang dan bentuk kegiatan: Bidang kegiatan utama lembaga ini adalah gender, hak asasi manusia, dan anak. Usaha kecil dan perkoperasian dijadikan bidang kegiatan penunjang. Pelaksanaan semua kegiatan itu mengambil bentuk studi, penelitian, survai, pendidikan dan pelatihan, penerbitan dan publikasi, serta seminar, diskusi, dan lokakarya, yang ditunjang pengembangan dan pendampingan masyarakat serta advokasi dan pengembangan jaringan. Program: Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di antaranya: diskusi rutin dan seminar tahunan, workshop bagi pengusaha kecil perempuan, pelatihan gender, kemandirian perempuan melalui ternak kambing dan pengrajin anyaman bambu, pendampingan pengusaha kecil perempuan, program peduli anak perempuan, seminar dan workshop pola asuh anak yang adil gender dan pendampingan anak. Publikasi: Menerbitkan buku (Dinamika Gerakan Perempuan di Indonesia, Setara di Hadapan Allah, dan Hak-hak Perempuan dalam Islam) dan buletin Tunas, serta news letter Sibak. Sumber dana: Selain hibah dari lembaga internasional (FES, MSY-Jerman, CUSO-Kanada, Kedubes Selandia Baru, The Global Fund for Women-USA, The Ford Foundation-USA, dan CDA-SEIF Jakarta), juga bantuan dari dalam negeri nonpemerintah (misalnya, Yayasan Soedjatmoko, Jakarta). Keanggotaan dan wilayah kerja: Di samping Lembaga Perlindungan Anak, Pendamping Anak, juga aktif dalam GAKTPI, YASSPUK, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, serta Jaringan Anak. Wilayah kerja lembaga ini adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Staf: Lembaga ini memiliki 15 orang karyawan, 6 orang staf tetap dan 9 orang staf tidak tetap. | | Background and purpose: In early 1990, a group of university students formed a discussion group. On 11 April 1991, the group was incorporated into Yayasan Prakarsa and in 1996 LSPPA was declared as an independent organization. LSPPA aims to promote the creation of a democratic society which upholds gender justice. Area and form of activities: LSPPA focuses on gender, human rights and children, besides small enterprises and cooperatives. Activities are carried out in the forms of study, research, survey, education and training, publication, seminar, discussion and workshop, and supported by community development and facilitation, advocacy, and the development of networks. Program: LSPPA carried out routine discussions and yearly seminars, workshop for small enterprises and women, training on gender, women self-reliance through goat breeding and bamboo handicraft, empowering woman entreprenurs, programs for female children, seminars and workshops on equal and just of childcare. Publication: LSPPA publishes books like Dinamika Gerakan Perempuan di Indonesia; Setara di Hadapan Allah; and Hak-hak Perempuan dalam Islam. Tunas bulletin and Sibak newsletter. Funding sources: In addition to grants from international funding agencies (FES-Germany, MSY-Germany, CUSO-Canada, New Zealand embassy, The Global Fund for Women-USA, The Ford Foundation-USA, and CDA-SEIF Jakarta), the institute also assistance from domestic non-government organizations, Such as Soedjatmoko Foundation and so on. Membership and working area: The institute is a member of Institute for Children Protection and Children Facilitation. It takes an active role in GAKTPI, YASSPUK, National Commission of Human Rights, and Children Network. Yogyakarta Province is its area of operation. Staff: The organization has 15 workers, 6 full-time and 9 part-time. |