Yayasan Putra Dewantara


YAPDA
Yayasan Putra Dewantara
Empowering Circle for Society Movement         
Alamat/Address: Jalan Pasar Inpres No. 9, Teumpok Teurendam, PO Box 217, Lhokseumawe, Aceh Utara, Daerah Istimewa Aceh
Telp.: (0645) 45323; Contact person: Zulfikar, MS (Direktur Eksekutif)

Latar belakang dan tujuan:  Yayasan Putra Dewantara (YAPDA) didirikan pada 29 Mei 1993 oleh mantan aktifis mahasiswa. Latar belakang pemikiran berdirinya lembaga ini adalah kepedulian dan komitmen terhadap realitas ketidakadilan serta perlakuan sewenang-wenang pemegang kekuasaan, baik perusahaan maupun jajaran aparat lokal. Adapun tujuan YAPDA adalah menguatkan rakyat sipil melalui isu hak asasi manusia, gender, dan lingkungan hidup.    
Bidang dan bentuk kegiatan: Bidang kegiatan utama lembaga ini adalah gender, lingkungan hidup, hak asasi manusia, dan demokrasi, yang ditunjang oleh kegiatan wanita dalam pembangunan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam bentuk pengembangan dan pendampingan masyarakat serta advokasi, ditunjang bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan. 
Program: Program-program yang pernah dilakukan lembaga ini di antaranya pendidikan lingkungan, advokasi dan penelitian lingkungan, pendidikan dan pendampingan masyarakat, penelitian kualitas udara, pendidikan hak asasi manusia bagi para janda kurban kekerasan militer.    
Sumber dana: Di samping dari iuran dan sumbangan anggota lembaga ini juga memperoleh sejumlah hibah lembaga-lembaga internasional (ASPBAE Filipina) dan bantuan dari lembaga-lembaga dalam negeri non pemerintah (YAPPIKA Jakarta, ELSAM Jakarta, WALHI Jakarta).    
Keanggotaan dan wilayah kerja: Di tingkat regional, terlibat aktif dalam dalam Forum LSM Daerah Istimewa Aceh, WALHI Aceh, KKTG Aceh, SULOH Aceh. Pada tingkat nasional tergabung dalam dalam SPR Jakarta dan WALHI Jakarta. Wilayah kerja lembaga ini adalah Propinsi Daerah Istimewa Aceh, khususnya kota Lhokseumawe.    
Staf: Yayasan ini memiliki 3 orang staf tetap, dengan dukungan seorang staf profesional dan seorang staf administrasi.
 
Background and purpose: This foundation was founded on May 29, 1993 by the former student activists. The background of its establishment is the concern and commitment to the unfair reality and the inhumane treatment of the rulers, both the company and the local government apparatus. The purpose of this foundation is to empower the civil society through the issues of human rights, gender and environment.  Area and form of activities: Gender, environment, human rights and democracy are the main activities of this foundation and they are supported by the activity of women in development. The forms of those activities are community development and assistance and advocacy which are supported by education and training.  Program: The programs this foundation has ever done are environment education, advocacy and environment researches, community development and assistance, research on air quality, human rights education for the widows victims of military violence.  Funding sources: The funding of this foundation has come from the membership fee and donations from members, a number of grants from international institutions (ASPBAE the Philippines) and financial help from domestic non-governmental institutions such as, YAPPIKA Jakarta, ELSAM Jakarta, WALHI Jakarta.  Membership and working area: This foundation is actively involved in the NGOs Forum of Aceh, Walhi Aceh, KKTG Aceh, Suloh Aceh. At national level it joins the SPR Jakarta and WALHI Jakarta. The province of Aceh, specially Lhokseumawe, is its operation area.  Staff: This foundation has 3 full-time staffs and assisted by 1 professional and 1 administrative staff.

Postingan terkait: