Latar belakang dan tujuan: Kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat agar tercipta masyarakat madani dan kepedulian terhadap penyelamatan dan pelestarian lingkungan, merupakan faktor pendorong berdirinya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Sedangkan tujuan lembaga yang didirikan pada 22 Maret 1999 adalah membantu pemerintah dalam rangka kampanye pelestarian lingkungan, penyuluhan kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.
Bidang dan bentuk kegiatan: Bidang kegiatan utama lembaga ini adalah lingkungan hidup, hutan kemasyarakatan, kelautan dan perikanan, peternakan, pertanian, dan kesehatan. Sedangkan kegiatan penunjangnya ialah pembinaan usaha kecil/perkoperasian, air bersih dan sanitasi, hak asasi manusia, dan demokrasi. Bidang-bidang kegiatan tersebut diwujudkan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, studi, penelitian, survai, pengembangan dan pendampingan masyarakat, dan advokasi. Bentuk kegiatan lainnya sebagai penunjang adalah penerbitan/publikasi, dan seminar, diskusi atau lokakarya.
Sumber dana: Sumber pendanaan lembaga ini berasal dari lembaga dalam negeri non pemerintah, pendapatan dari jasa kerja sama proyek dengan pihak lain serta dari sumbangan anggota.
Keanggotaan dan wilayah kerja: Di tingkat regional lembaga ini ikut serta dalam Forum LSM Penyelamat Taman Bukit Tiga Puluh (FLP-TNBT), Forum Petani Nelayan dan Forum Komunikasi Daerah. Wilayah kerjanya meliputi Pekanbaru, Rengat, Tembilahan, Kepri, Batam, Bengkalis, Dumai, dan Kampar.
Staf: Lembaga ini mempunyai 10 orang staf, yang semuanya berstatus staf tetap. Dari jumlah tersebut yang fungsinya sebagai staf profesional ada 2 orang, sementara staf administrasi 3 orang.
| |
Background and purpose: The concern for empowerment of the community so as to create a civil society and the concern for the rescue, the conservation of the environment were the pushing factors for the establishment of the Lembaga Pemberdayaan masyarakat. The aim of the institute established on March 22nd, !999, is to assist the government in the campaign for conservation of the environment, health counseling, and elimination of poverty.
Area and form of activities: The primary fields of activity of the institute are the living environment, community forests, the living environment, marine affairs and fishery, animal husbandry, agriculture and health. Further, supporting activities are development of small scale enterprise/cooperatives, clean water and sanitation, human rights, and democracy. Said fields of activity are realized in the form of education and training, study, research, survey, community development and assistance, and advocacy. Other forms of activity in support thereof are publishing/publications, and seminars, discussions or workshops.
Funding sources: The sources of funds of the institute originate from domestic non government institutions, income from cooperation service projects with other parties and from member donations.
Membership and working area: At regional level the institute participates in the Forum LSM Penyelamat Taman Bukit Tiga Puluh or the Thirty Hills Park Preserver NGO Forum (FLP-TNBT), the Forum Petani Nelayan (Fishermen Farmers Forum) and the Forum Komunikasi Daerah (Regional Communication Forum). Its working area comprises Pekanbaru, Rengat, Tembilahan, Kepri, Batam, Bengkalis, Dumai and Kampar.
Staff: The institute is operated by 10 persons, all of them with the status of permanent staff. Of said number 2 persons function as professional staff and 3 as administrative staff.
|
