Seiring dengan menguatnya kecenderungan masyarakat sipil di Indonesia untuk mengorganisasikan diri, dalam bentuk lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan menyusun program-program yang sangat beraneka ragam, muncul pertanyaan di benak kami tentang bagaimana mereka membiayai program-program tersebut. Berkaitan dengan hal itu, LP3ES telah melakukan sebuah survai pada tahun 1998 hingga 2000, yang mencakup lebih dari 450 LSM dari seluruh Indonesia. Dari berbagai informasi yang kami peroleh dari survai tersebut, kami menemukan bahwa 62% mengaku memperoleh dana dari iuran anggota sebagai salah satu sumber biayaan kegiatan organisasi. Sedangkan 54% menyatakan memperoleh dukungan dana dari badan-badan bantuan asing (internasional). Sebagaimana diketahui, sebuah LSM lazimnya mendapatkan biaya kegiatan dari berbagai sumber selain kedua sumber tersebut. Sumber-sumber lainnya adalah, antara lain, bantuan pemerintah, badan non-pemerintah dalam negeri, serta pendapatan dari projek (menjual jasa).
Berikut daftar lembaga pendanaan yang berhasil dihimpun :
1. THE ASIA FOUNDATION
2. AUSAID
3. BAZIS DKI Jakarta
4. BORDA
5. CATHOLIC RELIEF SERVICES
6. CCA
7. CHRISTIAN CILDREN’S FUND
8. C I D A
9. CUSO
10. DANA MITRA LINGKUNGAN
11. DEPARTMENT FOR INTERNATIONAL DEVELOPMENT (DFID)
12. DOMPET DHUA’FA REPUBLIKA
13. FADO
14. THE FORD FOUNDATION
15. FRIEDRICH EBERT STIFTUNG
16. FRIEDRICH NAUMANN STIFTUNG
17. HANNS SEIDEL STIFTUNG
18. THE INVERSO BAGLIVO FOUNDATION
19. THE JAPAN FOUNDATION ASIA CENTER
20. KEDUTAAN BESAR JEPANG
21. KEDUTAAN BESAR JERMAN
22. KEDUTAAN BESAR SELANDIA BARU
23. KONRAD ADENAUER STIFTUNG
24. MAC ARTHUR FOUNDATION
25. MERCY CORPS INTERNATIONAL
26. OXFAM GREAT BRITAIN
27. PACT
28. PROJECT CONCERN INTERNATIONAL/INDONESIA
29. THE SASAKAWA PEACE FOUNDATION
30. THE SUMITOMO FOUNDATION
31. TERRE DES HOMMES
32. THE TOYOTA FOUNDATION
33. UNI EROPA, PERWAKILAN
34. USAID/INDONESIA
35. WORLD VISION INTERNATIONAL
36. YABUL
37. YAPPIKA
38. YAYASAN KEHATI
39. YAYASAN TIFA